cerpen bekstrit

1



Tony,Alicia Dan Tukang Kebunnya
        
        Di sebuah desa yang kecil yang letaknya berada di pinggiran kota,karena kalo di tengah kota namanya bukan desa.Hiduplah seorang gadis remaja putri kepala desa yang cantik jelita,yang kecantikannya tidak dapat dikalahkan oleh abang tukang becak,Alicia Timmy Jerkinson.Dengan rambut panjang terurai yang berwarna hitam kebiru-biruan menjuntai kebawah,matanya yang cerah menunjukkan kemakmuran dan hidungnya yang serupa dengan tiang bendera kemerdekaan.
       Sudah banyak pria yang ingin meminangnya,tetapi Alicia menolaknya mentah-mentah,karena mereka berniat untuk meminangnya sebagai pembantu rumah tangga.Sampai saat ini belum ada yang bisa memikat gadis berkulit putih mulus itu.Padahal banyak diantara mereka yang menjanjikan harta,rupa dan paket BBM.Tapi tak ada satupun yang membuatnya tertawa bahagia,meskipun hal itu membuat orang di sekitarnya menganggap dia gila.Ini juga yang membuat Thomas Jerkinson,sang ayah yang sekaligus kepala desa yang memiliki harta kekayaan melimpah pusing tujuh keliling,sama pusingnya daripada tuntutan warga yang meminta dapat jatah makan siang gratis setiap hari.

"Sebenarnya apa yang kamu inginkan,papa sudah capek membawakan para pangeran dengan beberapa kriteria,tetapi kamu selalu menolaknya",Ujar Thomas.

Alicia tidak menjawab,


Karena banyaknya peristiwa "backstreet" di sekitar kita,tidak dapat dipungkiri dan mau nggak mau,harus menyaksikan peristiwa itu,dengan sedikit memendam perasaan iri (keterangan : kita disini dimaksudkan untuk para refused-jomblo).Sekarang ini gue mau mengangkat kisah backstreet di sekitar gue dalam bentuk cersepan (cerita sedikit panjang).Kenapa gue nggak nyeritain kisah backstreet gue sendiri? yah itu sudah jelas,karena banyak orang yang bilang,kalo gue berasal dari keluarga baik,baiknya gue gak ada di dalam kehidupan mereka.Alasan lainnya,karena gue pacaran aja baru dua kali,jadi kesempatan untuk melakukan backstreet sangatlah sempit,Sekalipun itu lega,gue gak akan berani,karena gak bakat jadi playboy.Oke langsung aja daripada basa-basi gak jelas,cersepan ini gue kasih judul "Tony,Alicia Dan Tukang Kebunnya"......


"Apa menurutmu mereka itu kurang ganteng,atau kurang kaya?!",

Alicia tetap tidak menjawab,

"Alicia?!",raut wajah Thomas yang menunjukkan kekhawatiran,belakangan diketahui ternyata Alicia sedang tertidur di tengah pembicaraan,karena begadang menonton pertandingan El Classico.

        Di pagi yang entah kenapa langitnya terlihat sangat kelam,tapi hal itu sudah biasa karena ternyata jam masih menunjukkan pukul tiga pagi.Ketika sang pusat tata surya menampakan tabirnya,Alicia memutuskan untuk berjalan-jalan dan melihat keadaan desa.

"good morning nona Alicia",sapa salah seorang penduduk yang sedang melakukan transaksi jual beli di desa itu,karena mayoritas penduduknya adalah peternak ikan cupang.

Alicia hanya membalas dengan senyuman yang dingin,sehabis meminum segelas jus alpukat yang di blender,dengan es tentunya.Tampak jelas raut wajah kemurungan Alicia,yang tidak dapat di sembunyikannya,memperlihatkan ketidakbahagiaan dalam hatinya.Tanpa sadar karena terlalu sering melamun,ditengah perjalanan Alicia tersesat.Malangnya bagi dia saat itu,di tengah kegundahan Alicia,ada tiga orang pemuda yang sejak dari desa,mengikuti pergerakannya dan berniat jahat kepada Alicia.Seketika itu mereka langsung mnghadangnya,salah satu diantara mereka mencengkram tangan Alicia.

"Tolooong!!",teriakan Alicia yang menunjukkan ketakutannya.

"Hahaha,teriakanmu itu tidak ada gunanya nona cantik",bisik salah seorang dari penjahat itu.

"Ya benar,kepala desa pasti akan merelakan harta kekayannya demi keselamatan putri satu-satunya",ternyata mereka berniat menculik Alicia.

"Ya,dan kita akan meminta tebusan berupa sepeda fixie,agar aku terlihat gaul",kedua penculik lainnya pun memandangi si penculik bodoh ini dengan sinis.

Tangan Alicia pun terikat,dan mulutnya tertutup yang membuatnya hanya dapat bergumam.

"Lepaskan dia",sesaat setelah ketiga penjahat itu ingin membawa Alicia,sesosok orang muncul di hadapan mereka.

"Ha? siapa kau,berani memerintahku",ujar si penculik.

"kalian tidak perlu tahu siapa aku,ataupun ibuku,apalagi pacarku,karena aku jomblo",balas si pria ini yang ucapannya tidak terlalu penting.

"jangan bercanda,sebaiknya pergi jika ingin nyawamu selamat",

 "haha lucu juga,sayangnya kalianlah yang tidak akan selamat",balas si pria tersebut sambil mengeluarkan pedang yang diikatkan di belakang punggungnya.

"b..bb..bos,bagaimana..i..ini",muncul ketakutan di raut salah satu penculik itu.

"BODOH!!,itu hanya gertakan saja karena ia membawa pedang,jangan takut..sudah,tinggalkan perempuan ini,ayo kita lari",

Merekapun lari terbirit-birit hingga salah satu diantaranya terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.

"Anda tidak apa-apa nona?!",Sapa si pemuda yang belakangan diketahui kalau ia sedang mengikuti Alicia dan menyimpan rasa kepadanya.

"Ya,terimakasih,kamu berani sekali,menghadapi ketiga orang penculik itu sendirian",ujar Alicia dengan terkagum-kagum,

"tidak kamu salah,aku sendiri hanya menggertak mereka tapi kebetulan cara itu berhasil,seandainya gagal,malah aku yang akan lari",ujar si pemuda itu yang membuat raut wajah Alicia berubah seketika.

Tapi saat itu Alicia tersenyum senang,ia pun mengajak si pemuda kerumahnya dan berbicara banyak dengannya.

        Tony Marino,nama si pemuda yang setengah-gagah-berani ini,yang menjunjung tinggi keadilan yang menurutnya merupakan hak bagi semua manusia.Dia berasal dari keluarga sederhana yang tidak memiliki segalanya,keluarga merekapun hanya makan tiga kali sehari,entah apa yang aneh dari hal ini.

"Sepertinya,aku menyukainya",ujar Alicia kepada ayahnya sesaat setelah Tony meninggalkan rumah mereka.

"Apa??,tidak Alicia,dia itu berasal dari keluarga miskin,bukan keturunan bangsawan seperti kita,ayah tidak mengizinkanmu!!"

"Tapi ayah..."

"Cukup Alicia,ayah tetap tidak mengizinkanmu untuk bersamanya,jauhi dia,ayah sudah memberikan tiket liburan ke Disneyland sebagai ucapan terimakasih karena telah menyelamatkanmu",

"Tapi.."

"Alicia!!! sudah hentikan",

"tidak ayah dengarkan aku dulu,Tony nggak tahu jalan menuju Disneyland",

"....","Aargh sudahlah,cepat tidur,ini sudah melewati batas waktu tidurmu Alicia",

        Percakapan itu pun berakhir dengan perasaan yang rancu baik dari Alicia maupun Thomas.Tetapi dalam benak Alicia tetap terpikirkan kalau ia jatuh cinta kepada Tony,

        Keesokan paginya,Alicia meminta tolong kepada tukang kebunnya yang sudah bertahun-tahun menjadi pelayan keluarga besar Thomas untuk mengantarkan secarik surat kepada Tony,tanpa sepengetahuan ayahnya.isi surat ini bermaksudkan jika Alicia ingin Tony kerumahnya malam ini,karena ayahnya akan pergi menghadiri rapat antar bangsawan.

Malam harinya...

        Ditengah keraguan Alicia dengan beberapa pertanyaan terlintas di pikirannya,Apakah kakek tukang kebun benar-benar mengantarkan suratnya?? Apakah Tony berani mengambil resiko ini?? Apakah tetangga disamping rumahnya sudah makan??

*ting tong* terdengar bunyi bel..

Alicia datang menghampiri dan betapa terkejutnya ia,kalau ternyata Tony-lah yang menekan tombol bel itu.

        Merekapun melepas rindu yang sebenarnya hanya sehari tak bertemu,tapi itulah cinta,membuat mereka yang merasakannya buta akan warna,rasa dan kasta.Menghabiskan beberapa jam dengan membicarakan rumor tentang transfer pemain bola.

"Tapi sebenarnya aku lebih setuju jika dia bermain di klub itu",ujar Tony kepada Alicia

"Tidak Tony,aku tidak setuju dengan pendapatmu,kamu tetap mempertahankan itu!? Laki-laki memang egois!" bentak Alicia menanggapi pendapat Tony.

Seketika itu hening,dan Alicia pun membuka percakapan kembali...

"Maaf,aku sedang PMS",

"Tidak apa-apa,aku mengerti",Balas Tony dengan sedikit senyum palsu di wajahnya.

*ting tong*,ditengah pembicaraan mereka yang seru akan pertandingan bola,terdengar lagi bunyi bel yang ternyata adalah Thomas.

"Bagaimana ini!?",tanya Tony kepada Alicia dinaungi kepanikan.

"Ak..aku tahu!,cepat pergi dari sini,lewat pintu belakang,yang akan mengarah terus menuju jalan belakang rumah ini",jawab Alicia mantap.

"Baiklah..",

"Tony,tunggu!",

"Ya?"

"Jangan nyasar lagi",

"...."

"Alicia,cepat buka pintunya",teriak Thomas yang tampaknya sedang mengalami masa sulit saat rapat tadi.

"Tunggu papa,aku datang"

"Hmm..ada apa,mengapa kamu tampak senang sekali malam ini Alicia!?"

"t..tidak ada apa-apa,tidak ada pria yang menemuiku malam ini kok hehe",

"Oh begitu,baguslah",

Sementara itu...

"Tadi Alicia mengatakan apa ya setelah ke kiri!?",

Hal yang ditakuti oleh Alicia terjadi,Tony tersesat dan masih di dalam rumah Alicia!

Saat itu juga muncul si tukang kebun dengan wajahnya yang tidak bereskpresi.

"Kau tersesat,ya!?",Sapa si tukang kebun.

"Eh!? iya kek,selanjutnya kemana ya!?"

"Dasar anak muda,sebaiknya tidak usah lewat jalan belakang jika kau ragu,hadapi saja jalan depan dan terima kenyataan..."

"Umm kek,terima kasih atas nasihatnya,tapi yang sekarang aku butuhkan adalah pintu keluar belakang dari rumah ini",tanggap Tony.

"Hahaha,begitu ya..." (hening...)

"PINTUNYA ADA DI DEPANMU,BODOOOH!!!"
Akhirnya,Tony pun menemukan jalan belakang dari rumah Alicia.   

  TAMAT¬.........