Pagi ini aku kira adalah hari yang sangat
menyenangkan. Tapi keyakinan ku berubah saat dia menghubungiku. Hari
ini adalah hari jadiku dengannya yang ke satu tahun. Awalnya aku ingin
memberikan kejutan untuknya dengan menyiapkan makan malam yang romantis
di sebuah restoran. Aku benar-benar sudah mempersiapkan dinner ku
dengannya dari jauh-jauh hari. Tiap pulang sekolah, aku mencari-cari
tempat makan malam yang cocok untukku dengannya. Akhirnya temanku
merekomendasikan sebuah tempat yang menurutku benar-benar romantis. Dan
hari ini lah waktunya. Akan tetapi semuanya berantakan. Hari ini menjadi
hari yang sangat menyebalkan untukku. Aku benar-benar benci hari ini.
Aku berharap ini mimpi dan tidak benar-benar terjadi. Sungguh, aku tidak
mau kejadian ini terjadi hari ini ! ini seperti mimpi buruk di
cerpen hari jadiku pertama sekaligus yang terakhir
0cerpen kenalkan aku pada cinta
0cerpen bintang bersinar di bulaan
0“Laaaaaaaaan! Gue dapet formulir panitia mahasiswa baru nih!”, teriak Kenari sambil berlari ke arahku yang sedang sibuk didepan barang berhargaku; laptop.
“Aih…kenapa sih lu demen banget buat jantung gue copot!”, kataku kesal.
“Yaaa, maaf hehehe, yaaaah Nona Bulan begitu aja kok ngambek sih, sensi amat? hihi”, goda Kenari sambil mencolek daguku.
“Udah tahu gue lagi serius dan sibuk begini huh”, kataku dengan ekspreksi wajah ditekuk.
“Hahahaha, mau ga nih formulirnya?”, goda Kenari sambil melayang-layangkan di udara kertas formulirnya.
Aku melirik dan hendak mengambil kertas formulir dari tangan Kenari lantas Kenari menahannya seraya berkata “Etssss, main ambil aja, senyum dulu dong!” goda Kenari lagi.
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Memang dari dulu aku tidak pernah bisa berlama-lama marah dengan Kenari, karena Ken sahabatku itu selalu mempunyai taktik untuk membuatku tersenyum.
Bintang Bersinar Dibulan
Malam sudah larut, namun aku masih saja berkutat dengan diktat kuliahku karena esok hari aku harus bergelut dengan soal-soal Ekonomi Umum. Kurasa cukup belajar untuk malam ini, sekarang waktunya mempersiapkan syarat-syarat apa saja yang harus dipersiapkan untuk melamar menjadi panitia mahasiswa dikampus, pikirku.
Waktu menunjukkan pukul 22.30. Kantukpun menyerangku, segera aku bergegas pergi ke tempat tidur, karena akupun sudah merasa lelah.
cerpen awan itu kamu
0Aku dan Roni semakin menjauh. Hubungan kami lebih renggang dari karet yang direndam minyak. Bahkan rasanya, semua yang dilakukannya untukku seperti menelepon, pergi ke mall denganku, hanya sebuah formalitas. Dia tak melakukannya dari hati lagi seperti dulu.
Hanya butuh beberapa langkah untukku bisa mencapai sekolah. Tak perlu diantar ataupun naik angkutan umum, aku sudah mencapai sekolah.
Sesampaiku di sekolah, pandanganku terpaku pada satu orang. Roni. Ia sangat jauh dari tempatku berpijak, hampir tertutup oleh orang-orang yang berlalu lalang mencari tempat untuk memarkirkan motornya.
Ku urungkan niatku untuk menyapanya segera setelah melihat ada seorang gadis yang menghampirinya. Hampir setiap hari aku melihatnya. Rambutnya tebal, lurus dan panjang sepinggul. Poninya selalu dijepit ke belakang, memperlihatkan wajah orientalnya yang cantik. Tingginya hampir sama denganku. Hanya beberapa inchi lebih unggul. Aku sering berpapasan dengan gadis yang hampir seperti anggota girlband korea itu.
cerpen Unrequited Love
0Aku sangat senang punya orangtua seperti papa dan mama. Papa punya pekerjaan yang penghasilannya di atas rata-rata dan mama adalah ibu rumah tangga. Papa dan mama masih sangat muda, bayangkan saja di saat aku berumur 14 tahun sekarang ini, mama dan papa masih sama-sama berumur 29 tahun. Aneh kan? Ya iya lah.. karena aku adalah anak angkat mereka. Mereka mengadopsiku saat mereka baru selesai menikah pada umur 22 tahun dan saat itu aku baru berumur 7 tahun. Mereka begitu menyayangiku seperti anak kandung mereka dan begitu juga denganku.
cerpen My sun flowers is you
0Matahari mulai bergerak turun menuju tempatnya beristirahat. Ia mulai menyisakan cahaya-cahaya indah di langit bekas jejaknya. Menjadikan sore itu panorama indah yang biasa kulihat akhir-akhir ini.
I Want You.. I need You.. I Love you.. ponselku berbunyi tanda ada panggilan masuk dari kekasihku, Vidrianta. Ya nada heavy rotation itu memang sengaja ku pasang hanya untuknya.
“Ara, anak anak minta kumpul ada yang mau dibicarakan” Kata laki-laki di sebrang sana.
“eh? Kapan?” tanyaku.
“sore ini, jam 4” jawab laki-laki itu.
“bisa, bisa dimana?” tanyaku lagi.
“di tempat biasa kita kumpul honey” katanya ramah.
“oh, iya iya mau menjemput?” aku memastikan.
“pasti” jawabnya mantap.
“hihihi, makasih honey, ya sudah aku siap-siap dulu ya” kataku.
“iya honey bye bye” lalu ia menutup sambungannya.
Akupun bersiap siap. Aku memakai baju terusan selutut warna hitam dengan titik-titik putih dengan pita putih di bagian pinggang. Kugunakan syal merah pemberian nenekku padaku 2 tahun lalu. Dengan pakai stocking panjang warna transparan dan sepatu tinggi hingga lutut warna senada dengan syal-ku, akupun siap berangkat.
cerpen secret of love
0Terkadang, tak sedikit di antara mereka berpikir bahwa persahabatan itu lebih indah di banding pacaran. Itulah yang terjadi pada Raisa dan Sania, mereka selalu bersama baik suka maupun duka. Semasa 2 tahun di SMA, mereka belum pernah merasakan apa itu cinta. Mereka memiliki janji tidak akan jatuh cinta pada laki-laki yang sama jika suatu saat mereka menemukan cinta.
Mengikuti pelajaran di kelas selama beberapa jam, membuat mereka merasa jenuh. Akhirnya, pada jam istirahat mereka memutuskan untuk pergi ke taman sekolah “Sania, ke taman yuk.. aku bosan di kelas” dengan menggandeng tangan Sania. Di tengah canda tawa mereka di taman, tiba-tiba saja ada sesuatu yang mengalihkan perhatian mereka berdua. Ternyata, mereka melihat dua orang lelaki tampan datang dan duduk di sebelah mereka. Raisa dan Sania saling berbisik “eh Sania, liat deh pinggir kamu. Mereka tampan ya”, “ah kamu itu, kita lanjutin ngobrol yang tadi aja” ucap Sania sambil mengalihkan perhatian Raisa.
cerpen cintaku tak semanis brownise cake
0Aku tahu, aku hanyalah gadis mungil yang tak pernah berhenti bermimpi. Aku hanyalah satu dari ribuan bahkan jutaan gadis mungil yang punya mimpi. Tiap goresan tinta kehidupanku adalah angan dan impianku ke depan. Aku bukan gadis yang terlahir seutuhnya meraih cinta dan kesuksesan di awal perjuangan. Aku hanya berusaha agar mimpiku tidak redup, karena sebagian dari nafasku kuperjuangkan untuk meraih semua mimpi-mimpiku.
cerpen Mr.ice cream
0Hap, sendok demi sendok aku nikmati, tatapanku hanya menatap kosong pada suatu titik sembarang di sudut kedai itu. kenangan demi kenangan aku putar di pelupuk mataku, seperti komedi putar yang sedang memutar scene demi scene. Membuat hati ini campur aduk dan sedikit sesak. Me-rewind semua rutinitas gila makan es krim ini dari mana asalnya, kalo bukan dari dirinya.
3 tahun yang lalu. Di kedai es krim yang sama
Wajahnya yang sedikit pucat dan tirus, rambut nya yang agak panjang, sedikit berantakan, dia tersenyum menatap ku penasaran, menunggu pendapatku tentang rasa es krim yang barusan aku cicipi.
“Gimana?” tatapnya penasaran, air mukanya mulai serius melihat ekspresiku yang mengerutkan dahi seperti ada yang salah dengan es krim yang kumakan.
“Tunggu!” jawabku sambil memutar mata seolah berfikir serius mendikripsikan Sesuatu yang sedang lumer dilidahku, lalu ku coba sesendok lagi, sok-sokan lagaku seperti tester sejati.
cerpen hargai aku
0“Lo kenapa sih? Daritadi menghela nafas kayak ikan kehabisan oksigen!” Komentar cewek berambut sebahu.
“Gue bingung, gimana gue harus bilang sama Azzam soal kepindahan gue ke Jakarta.”
Cewek bernama Ajeng tersebut menoleh pada Nidya, sahabatnya. “Lo beneran mau pindah ke Jakarta?”
Nidya mengangguk. “Bokap gue harus ngurus bisnisnya disana. Gue bingung, Jeng! Lo tahu kan akhir bulan Azzam ulangtahun, sedangkan lusa gue udah harus pindah.”
cerpen cinta penuh air mata
0Ketika seorang pemuda tampan melamar Rana, pernikahan malah terasa bagai neraka.
“Kalau kau mabuk-mabukan, menghambur-hamburkan uangku, aku masih bisa memaafkan, Jor,” pekik Rana pilu. “Tapi kalau sudah ada perempuan lain yang mengandung anakmu, itu artinya perkawinan kita berakhir...”
Sampai Rana bertemu Hastar, seorang penyanyi kafe bersuara emas, yang mencintai Rana dengan sepenuh hati.