cerpen_bunga terakhir


 

Di pagi hari tepatnya di kebun bunga mawar terlihat seorang gadis manis sedang memetik bunga, dia adalah Sivia pemilik kebun bunga mawar tersebut. Sesekali dia melihat anak-anak yang sedang berangkat sekolah. Dia menatapnya sedih karena Sivia dari kecil hanya sekolah di rumah, semua itu karna penyakitnya. Setelah anak-anak menghilang Sivia hanya tersenyum namun sangat manis. “Sivia sayang sarapan dulu” panggil papanya.
 “Iya pah”jawab sivia. Sivia hanya tinggal bersama ayahnya, ibunya sudah meninggal karena penyakit kanker hati dan sekarang penyakit itu bersarang di tubuh Sivia. “Kamu kenapa Via?” tanya papanya saat di meja makan. “Via sedih pah dari kecil belum pernah sekolah”jawab Sivia sedih “Papa juga 

 
menyekolahkan kamu sayang” “Maksud via sekolah diluar sana punya banyak teman Pah bukan di rumah, jujur via pingin punya teman. Papa kan tau via nggak punya teman” jelas Via sedih “Maafin papa sayang, Papa nggak bisa buat kamu bahagia” “Papa nggak salah kok, emang udah takdir keadaan via kaya gini” Bunga Terakhir Siang hari saat Sivia sedang menyiram bunga dia melihat sepasang kekasih yang berumur sebaya dengan Via bertengkar “maafin aku shil”mohon lelaki itu yang mempunyai nama Cakka “nggak Kka, kamu itu udah telat malah bunganya dirusakin”marah gadis tadi yang mempunyai nama Shilla “aku kan nggak sengaja shil”mohon Cakka lagi “nyebelin.........”jawab shilla lalu jalan ke bangku di sekitar tempat itu Sivia yang kasihan melihatnya lalu menghampiri Cakka dan memberikan beberapa bunga mawar ke Cakka. Cakka tau maksud Via dia mengambil bunga itu dan menghampiri Shilla “Shil”panggil Cakka “apa!”kata shilla marah dan terpaksa menoleh ke Cakka tiba-tiba rona wajah Shilla menjadi senang dan kagum setelah melihat bunga yang dibawa Cakka “Cakka ini indah banget”ucap Shilla langsung mengambil bunga dari tanganya “maafin aku ya shill”mohon Cakka lembut “heem”jawab Shilla seraya tersenyum Cakka menoleh ke kebun mawar itu tapi dia tidak melihat gadis yang memberinya bunga tersebut “kemana dia”batin Cakka lalu Cakka dan Shilla meninggalkan tempat tersebut. Bunga terakhir Keesokan harinya Cakka kembali ke kebun mawar tersebut berharap dia bisa bertemu dengan gadis kemarin yaitu Sivia.Lalu dia melihat rumah di dekat kebun mawar tersebut “pasti itu rumahnya”fikir Cakka Tok..............Tok..............Tok............. Cakka mengetuk pintu terlihat lelaki setengah baya membukakan pintu “ada yang bisa saya bantu”tanya lelaki tersebut yang tak lain adalah Ayah Sivia “maaf Om apakah ini pemilik kebun mawar itu?”tanya Cakka sambil menunjuk kebun mawar “iya benar,ada apa?”jawab dan tanya Ayah Sivia “apakah gadis yang merawat bunga tersebut tinggal disini?”tanya Cakka lagi “iya”jawab ayah Via “Boleh saya bertemu dengan dia” “ada urusan apa anda ingin bertemu dengan putri saya” “saya hanya ingin berterima kasih karna putri om telah menolong saya”terang Cakka terlihat Ayah Sivia berfikir sejenak “mungkin dia bisa menjadi teman Sivia”batin ayah sivia “ok silahkan anda tunggu di kebun bunga mawar dan nanti saya akan menyuruh putri saya menemuin anda”suruh ayah Sivia Lalu Cakka pergi menuju kebun bunga mawar, dia duduk sambil menunggu sivia,tak berapa lama datang seorang gadis yang tak lain adalah Sivia “permisi”sapa Sivia Cakka kaget lalu dia menoleh dan berdiri di hadapan Sivia. “masih inget Gue”tanya Cakka “owh iya”jawab Sivia seraya tersenyum “makasih ya soal kemarin”ucap Cakka “iya” “owh iya kenalin gue Cakka”kata cakka sambil mengulurkan tanganya “Via”jawab Via dan membalas uluran tangan Cakka setelah kenal Cakka dan Via berbincang- bincang di kebun bunga mawar dan sekarang Cakka selalu datang ke kebun bunga mawar untuk membantu Via merawat bunganya. Bunga Terakhir Suatu hari Cakka bertengkar dengan mamanya dia sedih, lalu Cakka pergi ke kebun bunga mawar Sivia, saat itu Via tidak ada di kebun, di jendela kamar Via dia melihat Cakka sedih lalu Via menghampirinya “Cakka”sapa sivia “hei Via”balas Cakka “kamu kenapa?”tanya Via “aku nggak papa kok Via Chubby”kata cakka seraya mencubit pipi sivia “kamu nggak bisa bohong sama aku Kka”Ucap Sivia “okelah aku lagi ribut sama mama aku”aku Cakka “kok bisa?” “iya aku benci mama karna dia selalu sibuk dengan kerjaanya, aku benci Mama karna dia udah bikin Papa aku meninggal”Terang Cakka “maksud kamu apa Kka”tanya Via “kalau aja Papa aku nggak ngorbanin ginjalnya ke Mama mungkin sekarang papa masih hidup” “Cakka Papa kamu ngorbanin ginjalnya karna dia sayang sama mama kamu” “tapi kenapa mama lebih mentingin kerjaanya dari pada aku” “nggak Kka mama kamu sayang sama kamu, itu semua mama kamu lakuin cuma buat kamu dia ingin yang terbaik buat kamu, aku iri sama kamu Kka”hibur Via “maksud kamu”tanya Cakka “aku udah nggak punya mama lagi Kka”kata sivia sedih “maaf Via aku nggak bermaksud” “nggak papa kok,ya udah dari pada sedih-sedihhan mending kita siramin bunganya”ajak Via “ya udah yuk”jawab cakka Ayah Via yang melihat dari teras rumahnya hanya tersenyum bahagia “Tuhan, semoga lelaki itu bisa membuat Via bahagia di akhir hidupnya”batin ayah Via Kaulah yang pertama menjadi cinta Tinggallah kenangan Berakhir lewat bunga Seluruh cintaku untuknya Suatu hari Cakka sedang jalan- jalan di salah satu mall terbesar di kotanya.Saat dia sedang ingin membeli buku dia tidak sengaja melihat Shilla pacarnya bergandengan mesra dengan cowok lain, dengan marah Cakka menghampiri Shilla dan cowok tersebut. "Shilla"Panggil Cakka marah sontak Shilla kaget dan melepaskan gandenganya "Cakka"lirih Shilla "Shil ini siapa?"tanya Cakka ketus "Kka ini nggak seperti yang loe bayangin"bohong Shilla "udah lah Shil ngaku aja ini cowok loe alias selingkuhan loe"bentak Shilla "gue bisa jelasin semuanya Kka" "nggak ada yang perlu dijelasin, mulai sekarang kita PUTUS"bentak Cakka seraya meninggalkan Shilla Cakka pergi dari mall itu menuju kebun bunga mawar Sivia. @kebun bunga mawar@ Sivia yang sedang menyiram bunga-bunganya kaget melihat kedatangan Cakka dalam keadaan menangis. "Cakka"panggil Sivia lirih Cakka yang saat itu dalam keadaan sedih dan marah dengan tiba-tiba memeluk Sivia erat. "plies gue pinjem pelukan loe sebentar ya"Ucap cakka lirih Sivia hanya bisa mengangguk.Setelah Cakka melepaskan pelukanya dia menceritakan kejadian tadi kepada Sivia. "udah Kka, berarti Tuhan masih sayang sama kamu karena Tuhan memperlihatkan kejadian tadi sebelum hubungan kalian semakin jauh"hibur Sivia "iya Via kamu benar"jawab Cakka Sivia hanya tersenyum manis dan tanpa Via sadar senyumnya membuat hati Cakka bergetar. Setelah kejadian itu Cakka semakin sering membantu dan menemani Sivia hingga benih-benih Cinta mulai tumbuh di hati keduanya. Bunga Terakhir Di suatu malam Sivia hanya duduk di teras rumahnya dia selalu memikirkan Cakka dan Cakka "Tuhan apakah aku mencintai Cakka Tuhan. tapi nyawaku hanya menghitung minggu bahkan hari Tuhan, walaupun memang benar aku mencintainya biarkan saja cintaku terselip di semua bunga mawar Tuhan, dan biarkan tiada orang yang mengetahui rasa cintaku untuknya"kata sivia menangis. Di waktu yang sama di tempat yang berrbeda tepatnya di rumah Cakka. "apa mungkin gue suka sama Sivia ya, tapi gue belum yakin kalau gue suka sama Via Arghhhhhhhhh"rutuk Cakka mengacak-acak rambutnya sendiri. Bunga Terakhir Keesokan harinya seperti biasa Cakka ke kebun bunga mawar Sivia, saat Cakka turun dari mobilnya dia melihat Via sedang memetik bunga dan berfikir untuk mengageti Sivia. "Sivia......."Teriak Cakka Sivia kaget dan tanganya terkena duri mawar tersebut "Awwwww"pekik Sivia sontak Cakka mengeggam tangan Sivia dan menghisap darah Sivia. Sivia hanya memandang Cakka, Cakka yang merasa di pandang juga memandang Sivia.Mereka saling bertatap mata, lama-kelamaan Cakka gerogi dipandang Sivia. "eh Via bunganya bagus ya"kata Cakka mencoba menghilangkan rasa geroginya dan mengambil bunga mawar tadi yang jatuh. "owh iya bunga itu buat kamu aja Kka"Jawab Via mereka berdua hanya tertawa dengan fikiran dan hati yang sama. "sekarang........"batin Sivia "aku yakin........"batin Cakka "cinta............."batin Sivia "telah tumbuh..."batin Cakka "karena setangkai mawar"batin Cakka dan Sivia. Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah Sebagai suatu tanda cinta untuknya Suatu hari Cakka ingin mengungkapkan perasaanya kepada Sivia, tetapi saat dia sampai di kebun bunga dia kaget melihat Sivia pingsan dalam keadaan mimisan dan ditanganya tergenggam beberapa bunga mawar. Lalu Cakka dan Ayah Via membawa Sivia ke rumah sakit itupun dalam keadaan tangan Via masih menggegam bunga, Cakka dan Ayah Via gelisah menunggu di depan ruangan Via. tak berapa lama Dokter keluar dengan muka sedih. "Dok bagaimana dengan keadaan anak saya dok"tanya Ayah Via "penyakit Via semakin parah, mungkin hidupnya tak lama lagi. dan maaf ada yang namanya Cakka"terang dan tanya dokter. "saya dok"jawab Cakka "Via ingin bertemu dengan anda"kata dokter lalu meninggalkan Cakka dan Ayah Sivia. "nak Cakka tolong bahagiakan Via di akhir hidupnya"pinta Ayah Via seraya menangis. "iya Om pasti saya akan membahagiakan Via"jawab Cakka menangis. Betapa cinta ini sungguh berarti Tetaplah terjaga Selamat tinggal kasih Ku telah pergi selamanya Cakka dan Sivia sekarang berada di taman rumah sakit dan ditangan Via masih tergenggam bunga mawar tadi. "Cakka"panggil Via pelan "iya Via"jawab Cakka lembut "kalau aku pergi, rawat kebun bunga mawar ya"kata Via sedih "Via kamu nggak boleh ngomong gitu" "sutttttttsssssss"tenang sivia seraya jari telunjuknya dia tempelkan di bibir Cakka. "Via"lirih Cakka "hidupku nggak lama lagi Kka, cuma ini yang bisa aku kasih ke kamu"Ucap Via seraya memberikan bunga yang digenggamnya tadi. Cakka mengambil bunga tersebut, lalu kepala Via bersender di bahu Cakka. "Via aku cinta kamu"kata Cakka "aku juga cinta kamu Kka"jawab Via menutup mata Sivia menutup mata untuk selamanya dia menghembuskan nafas terakhir saat dia bisa mengatakan cinta ke Cakka. Cakka tau kalau Sivia sudah tiada tapi dia diam hanya air mata yang menggambarkan perasaanya. Bunga Terakhir di Pemakaman Sivia, Cakka hanya menangis dia masih membawa bunga terakhir pemberian Sivia. "Sivia selamat jalan aku yakin kamu akan bahagia. Aku akan selalu rawat mawar- mawar yang kamu anggap teman. Tapi bagiku mawar-mawar itu adalah kamu Via.jadi aku akan mencintai mawar itu seperti aku mencintai kamu"batin Cakka dengan air mata bercucuran. Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan Takkan pernah hilang tuk selamanya Sebulan setelah kepergian Via, Cakka masih berduka. Sekarang dia sedang duduk di kebun bunga mawar, dia tidak sengaja melihat setangkai mawar yang indah, dia coba dekati dan disamping bunga itu terdapat sepucuk surat. Cakka mengambil surat tersebut pelan-pelan dia buka dan dia baca Dear Cakka Cakka aku senang karna kamu mau berteman denganku. aku senang kau selalu menemaniku. tapi aku sedih saat perasaanku menjadi cinta untukmu. aku berfikir perasaan itu tumbuh karna setangkai mawar. tapi aku takut mengakuinya karna nyawa dan hidupku sudah tidak akan lama lagi. Cakka aku senang dan aku slalu ingin melihat mata kamu senyum kamu dan tawamu. aku berfikir setelah aku pergi aku takkan bisa melihatnya lagi. tapi aku salah ternyata di syurga aku bisa melihatmu selalu melihatmu. Cakka jangan sedih ya Sivia akan selalu di hati Cakka. jangan sedih ya karna Sivia nggak pergi, Sivia akan tetap di kebun mawar untuk selamanya................. salam kasih Sivia Azizah Cakka hanya menangis membaca surat itu. Cakka mengambil gitar dan menyayikan sebuah lagu untuk Sivia. Bunga Terakhir Kaulah yang pertama menjadi cinta Tinggallah kenangan Berakhir lewat bunga Seluruh cintaku untuknya Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah Sebagai suatu tanda cinta untuknya Betapa cinta ini sungguh berarti Tetaplah terjaga Selamat tinggal kasih Ku telah pergi selamanya Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah Sebagai suatu tanda cinta untuknya Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan Takkan pernah hilang tuk selamanya Bunga terakhir Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah Menjadi satu kenangan yang tersimpan, bunga terakhir Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan Sebagai satu tanda cinta untuknya (untuknya), bunga terakhir Setelah menyayikan lagu itu, Cakka pergi ke makam Sivia. dia membawa mawar tadi "Via aku bawa bunga mawar cantik banget secantik kamu. Via aku kangen senyum kamu, aku janji nggak akan menangis lagi aku akan bahagia bersama bunga mawar sivia"kata Cakka lalu mencium nisan Via.

0 comments:

Post a Comment