cerpen kenalkan aku pada cinta


"Iya ma, Astri tau. Astri janji, Astri akan baik baik saja. Oke?". Setelah mendengar balasan dari seberang, Astri mematikan telponnya. Di helanya nafas dalam dalam sebelum kemudian di hembuskannya secara berlahan. Sejenak matanya menatap benda elektornik yang beberapa saat yang lalu di gunakan untuk berkomunikasi dengan ibunya. Astaga, Ia hanya ikut camping beberapa hari bersama teman temannya tapi kenapa ibunya terus terusan merecokinya. Baiklah, bukan merecoki, tepatnya menghawatirkannya. Tapi itu bukan berarti ia harus di telpon setiap saat bukan?. Saat berbalik, Astri hanya mampu menyegir singkat. Gelengan kepala Alya yang menatapnya sudah cukup untuk membuatnya mengerti kalau sahabatnya yang

satu itu heran akan dirinya. "Nyokap loe?" Astri hanya mengedikan bahu sebagai jawaban. "Gue heran deh, loe kan sudah kuliah. Udah segede gini masa nyokap loe masih ngontrol hidup loe terus si?" Komentar Alya sambil melangkahkan kaki menuju ke perkemahan mereka. "Bukan mengontrol, mama cuma khawatir. Secara loe tau kan kalau gue nggak pernah pergi jauh" Terang Astri meralat. Gantian Alya yang angkat bahu. "Eh liat. Cakep ya?". "Siapa?" tanya Astri sambil mengikuti arah telunjuk Alya. Matanya sedikit menyipit sementara tangannya terangkat membetulkan letak kacamata yang ia kenakan. Memperhatikan dengan seksama sosok cowok dengan stelan kaos abu - abu di tambah jaket plus topi untuk melindungi diri dari panas mentari. "Maksut loe kak Andre?" tanya Astri sambil mengalihkan tatapan matanya kearah Alya yang 

ternyata belum mengalihkan tatapannya. "Iya, Ah pasti beruntung banget ya cewek yang bisa memenangkan hatinya" tambah Alya lagi. Astri tidak menjawab. Namun sekilas ia kembali mengedarkan padangannya ke arah Andre yang tampak sedang memberikan interuksi pada teman - temannya. Sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang menjadi topik pembicaraan dua orang sahabat yang mengaguminya. "Sudah lah, ayolah kita ketenda" Ajak Astri sambil menyeret tangan Alya. Menarik tangan gadis itu agar mengikuti langkahnya. Cerpen Cinta Romantis ~ Kenalkan Aku Pada Cinta "Badan gue kayak mau remuk semua" keluh Alya sambil duduk di atas bangku di depan halaman kampusnya. Sementara tepat di sampingnya Astri duduk sambil memegang sebuah komik anime jepang berkover seorang cowok yang sedang tiduran bersama seorang gadis sambil membaca buku. So sweet sekali, pasti itu kisah romantis. XD "Nggak lagi lagi deh, gue ikutan acara Camping kayak kemaren" Tambah Alya lagi, Sementara Astri tampak tersenyum senyum. "Loe kok malah senyum senyum?. Dengerin gue ngomong nggak si". "Stt, Ni kisah romantis banget. Gue mau deh punya pacar kalau kayak gini ceritanya". "Ha?" Mulut Alya terbuka karena bingung. Namun detik berikutnya ia langsung mengerti saat matanya mendapati apa yang ada di tangan Astri, dan beberapa detik kemudian buku itu langsung berpindah tangan disusul suara protes dari Astri. "Astaga Alya, Balikin. Lagi seru serunya juga". "Nggak akan. Gara - gara ni komik satu gue di cuekin. Biar gue buang aja sekalin" Selesai berkata, Alya langsung bangkit berdiri. Tidak ingin pasrah begitu saja, Astri ikutan berdiri. Mengejar Alya, berusaha untuk mengambil kembali barang miliknya yang tentu saja tidak akan diberikan dengan semudah itu oleh Alya. Alhasil acara kejar - kejaran pun terjadi. Karena terlalu fokus mengejar Alya tanpa menoleh sekeliling, tepat di tingkungan koridor kampus tak sengaja Astri menubruk seseorang. Entah karena ia terlalu cepat berlari, atau memang tubuhnya terlalu ringan karena memang cukup langsing. Yang jelas, akibat tubrukan itu, pantatnya sukses mencium lantai. "Aduh". Sebuah kalimat yang sama dalam waktu bersamaan terlontar dari dua mulut manusia berbeda. Refleks keduanya sama sama menoleh, Astri hanya mampu tersenyum malu saat mendapati Andre, seseorang yang di tabraknya sedang menatapnya. "Astri, loe nggak papa kan?". Pertanyaan Alya membuata Astri mengalihkan tatapan matanya. Dengan cepat Astri bangkit berdiri, di bantu oleh tangan Alya yang terulur padanya. Dalam hati, Astri mengerutu. Tidak apa apa katanya?. Heh, kalau bukan karena Andre masih berdiri di hadapannya saat ini pasti tangan Astri sudah terangkat untuk menjitak kepala Alya. "Maaf kak, Tadi aku nggak sengaja" Kata Astri sambil menundukan kepalanya. Melihat tingkah laku Astri, Alya langsung menoleh. Menuduk malu sambil mengaruk - garu kepalanya yang tidak gatal. Tadi ia sama sekali tidak menyadari siapa yang di tabrak oleh Astri karena kaget, namun sekarang saat ia tau kalau orang itu adalah Andre, ia jadi terlihat sedikit salah tingkah. "Nggak papa kok. Tapi lain kali kalau berjalan hati hati ya. Ini kan kampus, bukan lapangan bola". "Iya kak" Balas Astri sambil menunduk. Tangannya terangkat membetulkan letak kacamatanya yang bergeser walau ia masih tidak berani menatap Andre. Bahkan sampai cowok itu berlalu meninggalkannya. "Ya ampun Astri, loe nabrak kak Andre?" Gumam Alya masih sambil menatap bayang Andre yang mulai menghilang. Astri tidak membalas tapi matanya mengikuti apa yang Alya lakukan. Untuk beberapa saat di helanya nafas dalam dalam sebelum kemudian di hembuskan berlahan. Saat melirik Alya, Sahabatnya itu masih menatap kagum kearah Andre yang semakin menjauh. Membuat Astri mencibir sinis, kemudian di raihnya komik yang sedari tadi ia kejar. Tanpa perlu susah susah komik itu segera berpindah tangan. Sepertinya Alya sudah sama sekali melupakan tentang benda yang satu itu, Atau malah justru gadis itu telah melupakan kekesalannya. Entah lah, Astri tidak ingin repot repot memikirkannya. Tanpa kata ia segera berlalu. "Hei, Astri. Tunggu dulu" Kejar Alya sambil melangkah beriringan. Mencoba mensejajarkan langkahnya. "Udah jelas - jelas loe jatuh, terus nabrak dia. Eh bukannya marah - marah. Dia malah bilang loe buat hati hati" Kata Alya antusias, tidak menyadari kalau sahabatnya sama sekali tidak tertarik. "Dia baik kan?. Gimana menurut loe?". "Sombong" Balas Astri singkat. "Eh?" Kening Alya berkerut bingung. Kenapa tangapan sahabatnya aneh gini ya, pikirnya. "Sombong?" Ulang Alya mencoba menegaskan. "Emm..." kapala Astri mengangguk membenarkan. "Masa dia cuma ngomong gitu doank, terus ngeloyor gitu aja". "Terus dia harus ngapain, Ngajakin loe kenalan. Terus kaian jadian. Heh, Sinetron sekali" balas Alya jelas mencibir. "Bukan masalah ngajakin kenalan, Justru kenapa dia nggak ngenalin gue". "Eh?" Langkah Alya langsung terhenti. Jelas terlihat makin bingung. Maksutnya apa coba. "Nggak ngenalin loe?, Maksutnya?". "Nggak ada kok. Lupakan" Kilah Astri cepat. Sedikit menyesal atas apa yang ia ucapakan barusan. "Tapi...". "Tapi gue laper ni. Loe mau kan nemenin gue makan?" Potong Astri cepat membuat Alya terdiam sambil berpikir. "Gue yang traktir". "Setuju" Kali ini Alya langsung menjawab cepat. Membuat Astri mengeleng tak percaya. "Gue juga lapar ni. Ayo kita pergi" Gantian Alya yang terlihat antusis sambil melangkah menuju ke kantin. Astri hanya tersenyum melihat tingkah Alya. Sahabatnya yang satu itu memang sama sekali tidak akan pernah menolak yang namanya gratisan. Namun tak urung Astri merasa lega. Setidaknya ia bisa terbebas dari pertanyaan - pertanyaan dari mulut cerewet Alya. Namun sebelum kembali melangkah, Astri kembali menoleh kebelakang. Hanya menoleh, Memastikan bahwa seseorang yang ia tabrak tadi benar - benar telah menghilang dari pandangan. Tanpa sadar ia menghebuskan nafas berat. "Ternyata dia benar - benar gak ngenalin gue". To be Continue... Oke, Kalau sebelumnya antara pembaca dan penulis terkesan pasif (???), kali ini admin pengen ngajak biar aktif. Salah satunya, Yuks kita main tebak - tebakan. Kira kira Andre itu siapa ya?. Terus punya hubungan apa sama si Astri?. Admin pengen tau, yang baca cerpen ini pada demen sinetron nggak si?. Tenang aja, cuma jawab kok bukan di suruh bikin lanjutan.... Oke?.... See you in next part guys..... PS for Astri : 'w' nya ku ilangin ya, Biar sama kayak kopian (???) Mr. Kacamata. Ups.... - See more at: http://anna-ajja.blogspot.com/2013/04/cerpen-cinta-romantis-kenalkan-aku-pada.html#sthash.x8CUaxSr.dpuf

0 comments:

Post a Comment